Minggu, 25 April 2010

CDMA 2000 1x-EV- DO REV, Seperti apa sih?

Seiring dengan perkembangan teknologi internet yang semakin pesat kebutuhan masyarakat akan akses internet yang cepat juga semakin tinggi. Beragam koneksi internet ditawarkan oleh beberapa operator seluler baik GSM maupun CDMA. Pada jaringan seluler GSM konsumen ditawarkan broadband 3G dan 3.5G dengan teknologi HSDPA atau High Speed Downlink Packet Access (Sangat cepat untuk dowload, namun tidak untuk upload). Seakan tidak mau kalah CDMA juga menawarkan teknologi sekelas 3,5G yaitu CDMA2000 1x EV-DO Revision A yang mempunyai kecepatan yang sangat tinggi untuk akses internet baik baik dowload ataupun upload.

EV-DO atau EVDO adalah kependekan dari Evolution Data Optimization atau ada yang menyebutkan Evolution Data Only, merupakan standard telekomunikasi baru yang dapat digunakan untuk mengakses Internet broadband. EVDO telah memiliki standard dari 3rd Generation Partnership Project 2 (3GPP2) sebagai bagian keluarga CDMA2000 kelanjutan dari teknologi 1x.

Bagi pengguna aplikasi berbasis IP seperti Email, chatting, browsing dan lain-lain tidak perlu kuatir karena jaringan EVDO Rev A menggunakan protocol IP yang sangat aplicable untuk layanan multimedia, baik layanan pertukaran data maupun suara karena dapat memadukan mobile wireless, komputasi dan perangkat elektronik.

Teknologi EVDO Rev A yang sangat membanggakan adalah akses data sangat cepat baik untuk download maupun upload. Kecepatan download akses ke mobile device hingga 3.1 Mbps, sedangkan kecepatan upload dapat beroperasi hingga 1.8 Mbps yang memungkinkan penggunanya dapat mengakses internet dengan sangat cepat. Kehebatan teknologi EVDO Rev A ini telah dibuktikan oleh Sprint dan Verizon yang menjadi market leader di negara Amerika Serikat, selain itu broadband CDMA juga menyediakan potensi nirkabel yang memancarkan sinyal lebih kuat dari teknologi selular lainnya.

Superioritas lain dari teknologi EVDO Rev A ini memiliki fitur yang tidak dimiliki oleh pesaingnya – teknologi HSDPA, dimana pada teknologi ini terdapat fitur ‘Service Control’ yang dapat mengenali trafik data apa saja yang sedang melewatinya sekaligus mampu untuk memberikan prioritas terhadap paket tersebut. Pemberian prioritas ini juga dapat dilakukan berdasarkan profile dari pelanggannya. Fitur ini akan sangat berguna bagi operator untuk mengatur lalu lintas data yang akan lewat pada jaringan EVDO yang dimilikinya. Contoh aplikatif dari fitur ini adalah pelanggan premium akan mendapatkan prioritas tertinggi sehingga pengalaman berinternetnya akan lebih baik ketimbang pelanggan biasa. Atau operator dapat juga mendefinisikan bahwa pelanggan yang melakukan browsing akan mendapatkan prioritas tinggi ketimbang pelanggan yang men-download konten dari internet.

Aplikasi yang dapat digunakan pada jaringan EVDO
Teknologi CDMA 2000 1x EV-DO Rev A yang mempunyai kecepatan yang sangat tinggi dengan kapasitas yang besar memang menjadi impian bagi pengguna teknologi yang hobi internet, transfer data, atapun multimedia. Dengan kecepatan downlink (mengunduh konten dari internet) hingga 3.1 Mbps dan kecepatan uplink (menaikkan konten ke internet) hingga 1.8 Mbps akan sangat memanjakan konsumen dalam menggunakan layanan multimedia seperti browsing, download lagu, mobile TV, video sharing, teleconference, hingga online games.

Teknologi EVDO juga sangat cocok digunakan untuk aplikasi delay sensitive (aplikasi yang mengharuskan koneksi internet cepat secara kontinyu) semacam Voice Over IP (VoIP), dengan menggunakan teknologi ini, sehingga suara yang dihasilkan lebih jernih. Aplikasi lain dari teknologi ini adalah transfer video pada perangkat video surveillance yang sudah didukung protocol IP. Contoh, melalui perangkat video kita dapat memonitor dan mengetahui keadaan anak di rumah. Pengembangan lainnya untuk monitoring trafik pada titik titik kemacetan.

Mengingat momentum pasarnya sangat penting, teknologi 3G CDMA akan terus menjadi platform pemimpin di dunia komunikasi bergerak (mobile), termasuk dalam hal layanan mobile broadband canggih, bahkan sampai jauh melewati tahun 2020.

Mengenal Keluarga CDMA

Hadirnya teknologi fix wireless berbasis CDMA (code division multiple access) di Indonesia sempat membuat gerah para operator selular, khususnya yang berbasis GSM. Setidaknya itulah berita hangat yang disajikan oleh beberapa media nasional. Berbagai langkah strategis secara cepat dilakukan, walau para operator GSM berusaha menyangkal kegiatan tersebut sebagai suatu langkah antisipasi. Seperti langkah penurunan tarif yang dilakukan bagi pelanggan pra bayar, dan perlusan zona tarif lokal, disinyalir merupakan manuver guna membendung datangnya lawan baru muka lama.

Hal tersebut sekilas mencerminkan betapa seru nya persaingan antara dua sistem selular yang berbeda ini, padahal persaingan antar pemain GSM sendiri nyatanya tidak kalah sengit. Mengapa hadirnya CDMA tiba-tiba menjadi momok bagi GSM di Indonesia ? padahal CDMA sendiri telah lama hadir di republik ini melalui operator Komselindo. Biar sesama CDMA namun cara penyajiannya agak berbeda, Komselindo hingga kini menggunakan basis CDMA IS-95 atau lebih dikenal dengan CDMAone berbasis sistem mobile yang masih banyak keterbatasan.

Sedang yang ditawarkan pada khalayak adalah fix wireless CDMA yang dikembangkan Telkom menggunakan jenis CDMA 2000-1x. Jenis CDMA 2000-1x sebenarnya masih tergolong bagian dari 2,5G, yang pada segmen GSM dipopulerkan dengan kehadiran fitur GPRS (general packet radio service) dan MMS (multimedia messaging services). Hanya saja CDMA 2000-1x memiliki keunggulan dalam kecepatan transfer data. Jika ditelaah kembali kegusaran utama operator GSM terutama disebabkan oleh konsep fix wireless yang dijalankan Telkom sebagai alternatif pengganti pengembanga jaringan kabel SST yang berinvestasi tinggi. Singkat kata pengguna fix wireless yang dilengkapi mobile handset dapat bercakap-cakap di zona lokal dengan tarif pontap Telkom. Besaran tarif dibanding GSM tentu jauh lebih murah, apalagi fix wireless tidak dikenakan biaya air time.

Sampai saat ini cukup banyak orang yang beranggapan bahwa GSM tidak mungkin tertandingi di Indonesia. Hal ini merujuk pada skala ekonomi yang begitu kuat dari GSM dengan memiliki basis customer hingga 11 juta lebih hingga awal tahun ini. Belum lagi kemampuan jelajah (roaming) yang belum dapat ditawarkan oleh CDMA. Singkatnya kedua kubu antara GSM dan CDMA memiliki fitur unggulan yang cukup menarik diadaptasi oleh konsumen kebanyakan. Jika GSM memiliki phase dalam perkembangannnya, begitu pula dengan CDMA mempunyai lika-liku tersendiri.

Kilas Balik CDMA
CDMAone
Teknologi CDMA pertama kali berkembang di Amerika Serikat yang diperkenalkan oleh Qualcomm, sebuah perusahaan pembuat hardware dan software elektronik dari San Diego pada pertengahan 1990-an. CDMA dirancang untuk menjawab tuntutan publik AS yang tidak terpuaskan dari teknologi wireless sebelumnya yakni AMPS (advanced mobile phone service). AMPS merupakan peninggalan dari 1G yang diperkenalkan pada tahun 1978, AMPS mampu memberikan jangkauan sebagian besar wilayah AS. Namun AMPS memiliki kelemahan terutama dalam kemampuan handover yang menyebabkan pembicaraan dari pengguna akan terputus apabila berada di luar area. Belum lagi efiensi yang kecil karena keterbatasan spektrum sehingga hanya sedikit pengguna yang dapat berbicara dalam waktu bersamaan.

Guna menjembatani kebutuhan tersebut maka Qualcomm meluncurkan versi CDMAone atau IS-95 yang dikelompokkan ke dalam genarasi kedua (2G) bersama-sama aplikasi GSM, dan TDMA (time division multiple access). Hazim Ahmadi, staf divsi Risti Telkom menyatakan bahwa CDMAone dibagi kedalam IS-95A dan IS-95B. Beda keduanya IS-95A memiliki kecepatan maksimum 14,4 kbps, sedang IS-95B mampu membawa kecepatan data hingga 64 kbps.

Untuk negara-negara Asia kebanyakan mengadopsi aplikasi GSM. Hanya Jepang dan Korea Selatan yang menerapkan sistem selular tersendiri atau dikenal sebagai PDC (personal digital cellular) dengan basis CDMA. Aplikasi CDMAone memiliki kemampuan utama pada voice, sedang untuk data nya kurang berkembang. Seperti ketiadaan kemampuan untuk berkirim pesan (SMS), disisi lain menjadi keunggulan bagi GSM. Singkatnya CDMAone bekerja dengan cara mentransformasikan signal ke dalam spektrum signal yang disebar ke dalam wideband, dimana penerima signal akan menerima penyebaran signal ke dalam original state kembali dengan menggunakan kode yang sama.

CDMA2000-1x
Jika aplikasi GSM berkembang ke arah 2,5G atau lebih dikenal dengan GPRS (general packet radio services) yang mengusung kemampuan mobile internet. Begitu pula CDMA juga dikembangkan ke arah 2,5G yang melalui CDMA 2000-1x mampu menandingi kemampuan fitur yang ditawarkan GSM. Jenis CDMA inilah yang dibanyak negara digunakan sebagai fix wireless, Indonesia sendiri mencontoh kesuksesan program CDMA 2000-1x dari Cina, dan Korea. Ciri dari CDMA 2000-1x mampu mentrasfer data maksimum sebesar 153 kbps, bandingkan dengan GPRS dari GSM yang hanya memiliki kecepatan transfer data 115 kbps.

Daya pancar CDMAone maupun CDMA 2000-1x juga jauh lebih kuat ketimbang GSM. Sebagai perbandingan, kedua jenis CDMA tadi mampu memancarkan sekaligus frekuensi 1,25 MHz, sedang GSM memancarkan frekuensi sekitar 200 kHz. Ini yang menyebabkan ponsel CDMA berbaterai lemah pun akan tetap mendapat sinyal penuh. CDMA dan GSM juga mampu bergerak di frekuensi yang sama dalam satu wilayah cakupan. Pengamat multimedia, Roy Suryo mengatakan bahwa walau sama-sama menggunakan frekuensi antara 450 MHz, 800 MHz, 900 MHz, 1800 MHz, dan 1900 MHz tetapi sistem yang digunakan berbeda, “contohnya CDMA menggunakan coding”, ujar Roy.

Dalam hitungan kualitas, sebenarnya frekuensi 800 MHz dianggap sebagai yang terbaik. Semakin kecil besaran frekuensi, wilayah coveragenya juga akan semakin besar. Begitu pula sebaliknya, namun semakin besar coverage maka kualitas penerimaan akan menurun. Roy mencontohkan seperti prinsip antara gelombang AM dan FM pada radio.

CDMA 2000-1xEV-DO
Ini merupakan sistem komunikasi selular yang lebih maju dengan kemampuan kecepatan transfer data lebih tinggi dari sistem CDMA sebelumnya. CDMA 2000-1xEV-DO atau evolution data only mampu menyediakan kecepatan data hingga diatas 2 Mbps (mega bite per second), dengan throughput mobile 700 kbps. Kapasitas ini hampir menyamai kemampuan DSL (digital subscriber line) yang digunakan untuk wireline, dan jaringan fiber optik sehingga sangat sesuai untuk aplikasi video streaming. Sistem ini sudah tergolong pada generasi ketiga (3G), jika saatnya teknologi ini dipasarkan di Indonesia, menonton siaran langsung atau video musik dapat dilakukan dengan kualitas yang sempurna. Selain kemampuan data yang sangat baik dengan paket data juga tersedia secara “always on”. Kemampuan pancaran sinyal serupa dengan CDMA 2000-1x atau dalam spesifikasi IS (international system) 856 yaitu 1,25 MHz, sehingga sangat baik bagi penerimaan pada handset.

Tidak berhenti disitu saja CDMA 2000 juga dikembangkan ke sistem terbaru yaitu -1xDV. Sistem 3G ini dirancang sebagai evolution data dan voice, yang membedakan dari sistem sebelumnya yakni kecepatan transfer data dengan kemampuan 3,1 Mbps

Dengan berbagai pengembangan sistem CDMA memang pantaslah jika sistem ini bakal menjadi pesaing serius GSM. GSM dengan pengembangan ke sistem EDGE (enhance data for GSM evolution) juga sesuai digunakan bagi fix wireless. Namun beberapa provider besar di dunia seperti China Telecom nyatanya lebih suka menggunakan CDMA 2000-1x. Hal ini diperkirakan karena biaya investasi yang lebih kecil ketimbang EDGE. Ketidakmampuan CDMA untuk melakukan jelajah (roaming) juga hanya disebabkan masalah regulasi dari pemerintah. “Jika CDMA diberikan kemampuan roaming, para operator GSM dipastikan bakal protes keras”, ujar Roy Suryo.

Menurut EMC world cellular database hingga Juni 2002 tercatat total populasi pengguna CDMA di dunia hanya sekitar 12,7 persen, jauh lebih kecil dibandingkan GSM yang 68,57 persen. Sisanya seperti PDC dan TDMA masing-masing hanya berpopulasi sekitar 5,72 persen dan 9,93 persen. Secara pelan namun pasti pengguna CDMA semakin bertambah banyak, terutama disebabkan standar teknologi CDMA dilihat dari spread signalnya relatif lebih besar dari teknologi selular lainnya. Seperti dikenalkannya Wideband CDMA yang menawarkan kapasitas dalam tiap cell dan kualitas suara lebih baik. Bandwidth yang ditawarkan juga tergolong cukup luas dan bersifat variatif mulai dari 1,25 MHz, 5 MHz, 10 MHz, bahkan nantinya sampai 20 MHz. Dari awalnya W-CDMA yang didalamnya termasuk berbagai varian CDMA seperti CDMA 2000-1x memang dirancang untuk layanan data kecepatan tinggi dalam lingkungan kantor sampai 2 Mbps, sedang pada perangkat mobile hingga 384 kbps.

Sistem CDMA 2000

SISTEM SELULAR CDMA 2000

Sejarah Teknologi mobile

Di Indonesia, liberalisasi bisnis seluler dimulai sejak tahun 1995, saat pemerintah mulai membuka kesempatan kepada swasta untuk berbisnis telepon seluler dengan cara kompetisi penuh. Bisa diperhatikan, bagaimana ketika teknologi GSM (global system for mobile) datang dan menggantikan teknologi seluler generasi pertama yang sudah masuk sebelumnya ke Indonesia seperti NMT (nordic mobile telephone) dan AMPS (advance mobile phone system). Ketika di tahun 1980-an, teknologi Global System for Mobile Communication (GSM) datang ke Indonesia, maka para operator pemakai teknologi AMPS (Advanced Mobile Phone System) menghilang. Kemudian muncul Satelindo sebagai pemenang, yang kemudian disusul oleh Telkomsel. Dan pada akhirnya teknologi GSM lebih unggul dan berkembang pesat ini dikarenakan kapasitas jaringan lebih tinggi, karena efisiensi di spektrum frekuensi dari pada teknologi NMT dan AMPS. Dalam kurun waktu hampir satu dekade, teknologi GSM telah menguasai pasar dengan jumlah pelanggan lebih dari jumlah pelanggan telepon tetap. Di Indonesia, liberalisasi bisnis seluler dimulai sejak tahun 1995, saat pemerintah mulai membuka kesempatan kepada swasta untuk berbisnis telepon seluler dengan cara kompetisi penuh. Ada beberapa teknologi tanpa kabel untuk teknologi selular ini:

A. CDMA (Code Division Multiple Access), menggunakan teknologi spreadspectrum untuk mengedarkan sinyal informasi yang melalui bandwith yang lebar (1,25 MHz). Teknologi ini asalnya dibuat untuk kepentingan militer, menggunakan kode digital yang unik, lebih baik daripada channel atau frekuensi RF Traffic Channel CDMA.

B. AMPS (Advanced Mobil Phone Service) merupakan teknologi analog yang menggunakan FDMA (Frequency Division Multiple Access) untuk membagibagi bandwith radio yang tersedia ke pada sejumlah channel diskrit yang tetap. Dengan AMPS, bandwith 1,25 MHz yang diberikan untuk penggunaan selular dibagi menjadi channel dengan lebar 30 KHz, masing-masing hanya dapat melayani satu subscriber pada satu waktu. Satu subscriber mengakses sebuah channel maka tidak satupun subscriber lainnya dapat mengakses channel tersebut sampai panggilan pertama itu berhenti atau handed-off ke base stationlainnya.

C. AMPS (Advanced Mobil Phone Service) merupakan teknologi analog yang menggunakan FDMA (Frequency Division Multiple Access) untuk membagibagi bandwith radio yang tersedia ke pada sejumlah channel diskrit yang tetap. Dengan AMPS, bandwith 1,25 MHz yang diberikan untuk penggunaan selular dibagi menjadi channel dengan lebar 30 KHz, masing-masing hanya dapat melayani satu subscriber pada satu waktu. Satu subscriber mengakses sebuah channel maka tidak satupun subscriber lainnya dapat mengakses channel tersebut sampai panggilan pertama itu berhenti atau handed-off ke base station lainnya. Traffic Channel FDMA

D. CDMA (Time Division Multiple Data), merupakan sebuah teknologi digital,sama halnya yaitu dengan membagi-bagi spektrum yang tersedia kepada sejumlah channel diskrit yang tetap, meskipun masing-masing channel merepresentasikan time slot yang tetap daripada band frekunesi yang tetap. Sebagai contoh yang mengimplementasikan teknologi TDMA adalah GSM, yang membagi carriers berlebar 2300 KHz menjadi delapan time-division channel. GSM (global sistem for mobile) adalah teknologi yang berbasis TDMA. Traffic Channel TDMA. UMTS (Universal Mobile Telecomunication Access) merupakan salah system generasi ketiga yang dikembangkan di Eropa. dirancang sehingga dapat menyediakan bandwith sebesar 2 Mbits/s. Layanan yang dapat diberikan UMTS diupayakan dapat memenuhi permintaan pemakai dimanapun berada, artinya UMTS diharapkan dapat melayani area yang seluas mungkin, jika tidak ada cell UMTS pada suatu daerah dapat di route-kan melalui satelit. Frekeunsi radio yang dialokasikan untuk UMTS adalah 1885-2025 MHz dan 2110-2200 MHz. Pita tersebut akan digunakan oleh cell yang kecil (pico cell) sehingga dapat memberikan kapasitas yang besar pada UMTS

Pengenalan CDMA

CDMA merupakan singkatan dari Code Division Multiple Access yaitu teknik akses jamak (Multiple Access) yang memisahkan percakapan dalam domain kode. CDMA merupakan teknologi digital tanpa kabel (Digital Wirless Teknologi) yang pertama kali dibuat oleh perusahaan Amerika – Qualcomm CDMA merupakan

beberapa penggunaan dari berbagai spektrum frekuensi yang sama tanpa ada pembicaraan ganda.

Hal ini menyebabkan CDMA lebih tahan terhadap interferensi dan noise. Untuk menandai user yang memakai spektrum frekuensi yang sama, CDMA menggunakan kode yang unik yaitu PRCS (Pseudo – Random Code Sequence) Berbeda dengan FDMA (frequency Division Multiple Access) dan TDMA (Time Division Multiple Access), maka CDMA menggunakan waktu dan Frequency yang sama dalam akses untuk masing-masing user. Penggunaan frekuensi dan waktu yang sama menyebabkan CDMA rentan terhadap interferensi. Semakin besar interferensi yang terjadi maka kapasitas CDMA semakin kecil. CDMA membawa manfaat yang besar dan berada diatas teknologi serupa yang lain untuk saat ini. CDMA menawarkan kapasitas jaringan yang terbesar untuk melayani lebih banyak pelanggan dengan biaya infrastrukstur yang sama. CDMA menawarkan kecepatan transmisi data paling tinggi diantara yang lain. Setiap user/pemakai di assign dengan bilangan biner yang dinamakan Direct Sequence code (DCS) ketika terjadi panggilan. DCS adalah signal yang dibangkitkan oleh linier Modulation dengan wideband Pseudorandom Noise (PN) sequence, sehingga Direct Sequence CDMA

menggunakan wider signal dari pada FDMA maupun TDMA. Wideband signal berfungsi untuk mengurangi interference dan dapat melakukan frekuensi reuse antar cell berlangsung bardampingan. Seluruh pengguna ada bersama-sama dalam range spektrum radio frekuensi. Kode-kode dibagi pada MS dan BS yang disebut Psendorandom Noise (PN) sequence. Masing- masing kode/pemakai adalah layer dan secara simultan

ditransmisikan ke seluruh carrier. Keunikan dari CDMA adalah jumlah phone call yang dapat dihandle oleh carrier terbatas dan jumlahnya tidak pasti. Kanal trafik dibuat dengan penentuan masing-masing pengguna kode dengan carrier. Teknik CDMA pada awalnya disebut dengan CDMA One yang merupakan teknologi generasi kedua (2G). Versi revisinya IS-95 yang menjadi basis system komersial CDMA 2G seluruh dunia. Dengan kecepatan koneksi 14,4 kbps. Kemudian CDMA merevisi stándar menjadi IS-95B. sistem CDMA 2,5 G ini menawarkan kecepatan 64 kbps. Pada CDMA2000 1X bisa memiliki kapasitas suara dua kali lipat pada jaringan CDMAOne dan mengalirkan kecepatan data maksimal 307 kbps untuk keadaan bergerak. Sedangkan CDMA2000 1X EV sendiri meliputi CDMA2000 1X EV-DO(data only) yang bisa mengirimkan data sampai 2,4 Mbps dan mendukung aplikasi seperti konferensi video.

Varian lainnya adalah CDMA2000 1X EV-DV yang mengintegrasikan voice dan layanan multimedia data paket berkecepatan tinggi secara simultan pada kecepatan 3,09 Mbps. Kemajuan yang dicapai CDMA tampaknya juga berkaitan dengan harapan dari International Telecommunication Union (ITU). Lembaga yang bekerja dengan badan-badan industri seluruh dunia menentukan standar dan kebutuhan teknis yang diperuntukkan bagi sistem 3G melalui program IMT-2000 (International Mobile Telecommunication-2000) yang merupakan standar telekomunikasi 3G. Kebutuhan bagi jaringan IMT-2000 adalah sejumlah perbaikan kapasitas dan

efisiensi spektrum melalui sistem 2G dan mendukung layanan data pada kecepatan transmisi minimum 144 kbps untuk kondisi bergerak (outdoor) dan 2 Mbps dalam keadaan diam (indoor). Perkembangan Sistem Selular .

Setelah teknologi GSM dan GPRS, keluarlah teknologi WCDMA. WCDMA dengan CDMA 2000 memiliki parameter sistem dan implementasi yang cukup berbeda, sehingga dalam beberapa hal WCDMA dan CDMA 2000 berbeda. Meskipun demikian, banyak usaha-usaha yang sedang dilakukan untuk mengurangi perbedaan

diantara keduanya untuk menekan biaya dan kompleksitas bagi masa depan jaringan nirkabel yang didukung oleh kedua teknologi ini. WCDMA merupakan sebuah teknologi banyak akses yang menggunakan modulasi DS-SS dan dapat menyediakan fasilitas pengaksesan pengguna ke jaringan Public Switched Telephone Network (PSTN) serta dapat mengirimkan layananlayanan suara, data, faksimili, ataupun multimedia. Teknologi ini berbeda dengan teknik akses radio konvensional yang menggunakan teknik pembagian lebar bidang frekuensi yang tersedia ke kanal narrow atau kedalam slot waktu. Teknologi WCDMA dalam mengakses data dilakukan secara terus menerus cellebar bidang frekuensi tertentu (5-15 MHz). Beberapa keunggulan WCDMA adalah tahan terhadap interferensi, memiliki efisiensi tinggi dan kapasitas tinggi bila diterapkan dalam konfigurasi multicell, kemampuan transfer data yang tinggi sampai 384 Kbps untuk area luas dan 2 Mbps untuk area dalam, dapat digunakan untuk komunikasi multimedia, tidak memerlukan sinkronisasi antar BTS, memiliki biaya infrastruktur yang rendah, dan mendukung Antena Array Adaptive serta deteksi multiuser.

Ciri – Ciri CDMA

A. Menggunakan Coding :

a. Satu ruang (cell) dengan sejumlah pasangan

b. Udara sebagai media

c. Menggunakan coding system

d. User lain dapat bergabung bersama sampai noise tertentu.

B. Spread Speactrum Technology

a. Pseudorandom Modulation

b. Anti Jamming

c. Low Probability Intercept

d.

Teknik yang digunakan untuk penyebaran/modulasi signal CDMA :

i. Direct Sequence yaitu memodulasi carrier dengan kode digital.dengan bit rate lebih tinggi dari bandwidth informasi. *Spektrum CDMA

ii. Frekwensi Hoping yaitu mengkopi carrier radio dari frekuensi ke frekuensi dalam beberapa detik. *Bentuk spektrum sinyal Frequency Hoping

CDMA membutuhkan tingkatan sinkronisasi yang tinggi antara Base Station. Kode digital yang diassign untuk masing-masing pemakai, CDMA menambahkan suatu spesial kode (Pseudorandom Noise) pada signal yang berulang setelah waktu yang tertentu. Antara Base Station dalam satu sistem dibedakan dengan trasmisi yang

berbeda kode dari waktu yang diberikan. BS mengirim versi time offset (waktu pengganti) dengan psendorandom number yang sama. Untuk menyakinkan bahwa time offset menggunakan remain unik masing-masing, CDMA BS harus tetap sinkron dengan time reference yang umum. Bahasa masing-masing pasangan menjadi FILTER. Kita dapat terus menambahkan pasangan yang berbicara dalam bahasa yang berbeda sampai batas background noise (interferensi dari user lain). Dengan pengontrolan volume suara/signal strength dari seluruh untuk tidak melebihi dari yang dibutuhkan,maka kita akan mendapat banyak user per-carrier. jumlah maksimum user per-cerrier tergantung pada jumlah aktifitas masing-masing carrier tergantung kepada jumlah aktifitas masing-masing carrier dan hal ini tentunya tidak pasif.

Pada CDMA voise dan data ditransmisikan dengan carrier 1,25Mhz. Jumlah cannel yang dibutuhkan pada masing-masing cell site tergantung pada:

A. Jumlah trafik

B. Data

C. Soft Handoff dari system

Struktur kanal pada CDMA 2000 1X terbagi menjadi dua arah dari BS ke MS. Kanal fisiknya dibedakan menjadi kanal dedicated dan common. Dedicated Physical Channel (DPHCH) merupakan kumpulan semua kanal fisik yang membawa informasi yang sifatnya point to point antara BS dan MS. Sedangkan common physical channel

(CPHCH) merupakan kumpulan semua kanal fisik yang membawa informasi akses, sifatnya point to point, multi point antara BS dan MS. Kanal CDMA terdiri dari ”LOGICAL CHANNEL” sebagai berikut:

Forward channel meliputi power control dan power bit control yang berfungsi untukmeminta MS untuk menaikkan atau menurunkan daya yang dipancarkan. Panjang frame forward channel sebesar 20 ms yang dibagi menjadi 16 channel, besar tiap channelnya 1.25 ms. Tiap power control channel mempunyai bit control power, dimana kecepatan dari reverse fast powernya adalah 800 bps. Sistem CDMA PT INDOSAT hanya menggunakan blok kanal forward yang dicetak hitam pada gambar.

Kelebihan CDMA 2000-1X :

a. Sebagai teknologi, CDMA sangat tahan terhadap gangguan cuaca dan interferensi, karenanya noise CDMA sangat rendah sehingga menghasilkan kualitas suara yang sangat baik. Bahkan dalam hujan yang sangat lebat pun kualitas suaranya masih dalam batas yang masih dapat ditoleransi.

b. CDMA tidak dapat digandakan (dikloning) karena setiap pelanggan diberikan kode yang berbeda (unik). Kode-kode ini sangat sulit dilacak karena bersifat acak.

c. Daya pancarnya yang sangat rendah (1/100 GSM) memungkinkan hand phone CDMA irit dalam mengonsumsi baterei, sehingga dapat beroperasi lebih lama untuk bicara maupun stand by.

d. Kapasitas pelanggan per BTS CDMA dapat mencapai 6000 (10 kali GSM). Hal ini disebabkan CDMA lebih irit dalam pemakaian frekuensi. Semua BTS CDMA beroperasi pada frekuensi yang sama, sehingga tidak memerlukan penghitungan yang rumit dalam menyusun konfigurasinya. Besarnya kapasitas per BTS membuat biaya investasi yang dikeluarkan sangat rendah. Selain itu CDMA-2000(1X) beroperasi pada spectrum frekuensi 800 MHz. Hal ini akan membuat luas coverage BTS-nya jauh lebih besar dari GSM. Sehingga hanya memerlukan lebih sedikit BTS untuk mengcover luas yang sama jika dibandingkan dengan GSM.

e. CDMA-2000(1X) dapat mengirim data dengan kecepatan hingga 144 Kbps sementara GSM 9,6 Kbps. Sehingga dapat mendukung layanan SMS, MMS, main game dan down load data melalui internet.